Navigasi Darat
NAVIGASI DARAT
Oleh
Salaman Firdaus (MAPALA UNISI)
Ketika melakukan perjalanan bebas,
peta menjadi penunjuk arah yang sangat penting. Cara menentukan posisi kita di
alam dan dipeta dan cara menentukan arah dan posisi disebut dengan navigasi
darat.
Media
- Peta
Banyak
terdapat jenis-jenis peta, seperti peta geografis, peta topografi, peta tematik
dan peta teknik. Dalam navigasi darat, peta topografi merupakan peta utama yang
menjadi pegangan.
v Peta
Topografi.
Didalam peta ini terdapat
garis-garis kontur yang menggambarkan suatu medan. Garis kontur ini disertai
dengan angka yang menunjukkan seberapa tinggi kontur tersebut. Semakin tinggi
angka, maka semakin tinggi pula daerah tersebut di alam bebas. Garis-garis
kontur ini memiliki 7 sifat :
1. Prinsip
garis kontur adalah tidak saling berpotongan
2. Garis
kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi
3. Jarak
antar garis kontur selalu sama walaupun berbeda kerapatannya
4. Garis
kontur yang lebih renggang menandakan daerah yang lebih landai, sedangkan garis
kontur yang lebih rapat menandakan daerah yang terjal, seperti jurang.
5. Garis
kontur dengan lekukan yang mendekati titik ketinggian disebut lembah
6. Garis
kontur dengan lekukan yang menjauhi titik ketinggian disebut pegunungan.
7. 2
titik ketinggian dalam garis kontur yang sama disebut Sudut Sadel.
v Bagian-bagian
peta.
-
Judul peta ; letak atau
lokasi peta tersebut.
-
Nomor peta ; nomor
registrasi dari badan pembuat peta.
-
Legenda peta ;
keterangan simbol-simbol didalam peta.
-
Skala peta ;
perbandingan gambar peta dan jarak sesungguhnya. Contoh, skala peta 1:25.000
berarti setiap 1 cm dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak sebenarnya.
-
Karvak
-
Koordinat
·
Alat bantu Navigasi Darat
1. Kompas
Alat penunjuk arah yang digunakan
navigator yang dilengkapi dengan jarum magnet yang selalu menunjukkan arah
kutub magnet bumi.
2. Protaktor
Sebuah alat untuk mengukur sudut kompas
ke peta. Kurang lebih sama dengan busur derajat karena terdapat nilai-nilai
derajat didalamnya. Penggunaan protaktor juga harus diperhatikan, karena arah
vertikal pada protaktor pembacaan koordinat di peta yang horizontal. Begitu
pula sebaliknya.
ORIENTASI PETA
Merupakan cara untuk menyamakan
kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Praktisnya adalah dengan menyamakan
utara peta dan utara sebenarnya. Cara melakukan orientasi peta adalah :
1. Cari
tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda yang mencolok
2. Buka
kompas dengan jarum kompas mengarah ke utara.
3. Letakkan
peta dibawah kompas dalam posisi mendatar.
4. Putar
peta sampai utara peta dan utara sebenarnya sejajar.
5. Amati
dan cermati peta dengan teliti (tanda-tanda disekitar).
6. Samakan
gambaran dipeta sesuai dengan kondisi di medan sebenarnya.
RESECTION
Merupakan metode untuk menentukan
posisi kita di peta dengan menggunakan 2 titik ketinggian atau lebih yang kita
ketahui dipeta. Dalam resection, terdapat 2 garis yang penting yaitu Azimuth
dan Back Azimuth. Dimana azimuth merupakan garis yang yang kita tembak dari
posisi kita ke titik ketinggian tertentu. Sedangkan back azimuth merupakan
garis balik dari titik ketinggian tersebut terhadap posisi kita.
Apabila menembak titik ketinggian
dari posisi kita (azimuth) dengan menggunakan kompas dan derajatnya kurang dari
180o, maka derajat back azimutnya adalah azimuth + 180o. Contoh
azimuth adalah 60o maka back azimuthnya adalah 240o. Dan
apabila azimuthnya adalah 270o maka back azimuthnya adalah 90o.
INTERSECTION
Merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan posisi orang lain (survivor) dengan menggunakan minimal 2
medan yang telah dikenali dengan sebelumnya mengetahui posisi kita sendiri.
Cara melakukan intersection adalah :
1.
Orientasi peta
2.
Ketika melihat survivor
tentukan posisi kita dipeta
3.
Kemudian bidik posisi
survivor dari titik kita dan catat sudutnya
4.
Kemudian berpindahlah
kearah yang masih dapat melihat survivor lalu kita tentukan kembali posisi kita
5.
Ulangi no.3
6.
Catat sudutnya kemudian
tarik garis lurus dari kedua titik yang kita ketahui posisinya dipeta.
Perpotongan antara kedua garis tersebut itulah posisi dari survivor.
METODE
PERGERAKAN
ü Azimuth
dan Back azimuth.
Azimuth
adalah sudut yang dibentuk oleh kompas dimana maksud dan tujuannya adalah untuk
menentukan arah di medan dan di peta. Sedangkan back azimuth adalah sudut yang
dieroleh dari azimuth bertujuan untuk pengecekan arah perjalanan kita.
Bila
azimut < 180o maka back azimuthnya ditambah 180o, dan
bila azimuthnya > 180o maka back azimuthnya dikurangi 180o.
ü Kompas
Malam.
Merupakan
metode pergerakan dengan menggunakan sudut azimuth tanpa back azimuth.
Pergerakan yang dilakukan adalah berjalan lurus sesuai dengan sudut yang telah
ditentukan.
Cara melakukan metode kompas malam
adalah :
1. Orientasi
peta
2. Tentukan
titik awal dan titik tujuan
3. Tarik
garis lurus antara titik awal dan titik tujuan.
4. Kemudian
tentukan sudut pergerakan menggunakan protaktor
5. Kemudian
lakukan pengaturan pada kompas untuk menyesuaikan sudut yang sudah ditentukan.
ü Plothing
Peta.
Menggambarkan
sendiri garis, tanda atau titik tertentu kedalam peta sebagai sebuah rute
perjalanan yang akan kita lalui atau yang telah kita lalui. Tujuan dari
plothing peta adalah untuk perencanaan lintasan/jalur dari titik awal sampai
titik akhir, mempermudah mengetahui kondisi medan dipeta maupun sebenarnya, dan
agar dapat mengontrol posisi kita pada saat tertentu. untuk lebih akurat lagi
dapat dilakukan perhitungan ketinggian dari titik awal pergerakkan dengan
pembacaan kontur.
NAISMITH
Perhitungan waktu dan jarak yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu titik tujuan. Adapun kondisi secara umunya
adalah:
a. Medan
mendatar 5km ditempuh dengan waktu ± 1 jam
b. Medan
mendaki 100 m ditempuh ± 10 menit
c. Medan
turun atau mendatar 100 m ditempuh ± 5 menit.
Ketentuan ini
berlaku jika :
a. Kondisi
fisik baik
b. Beban
yang dibawa tidak lebih 25 kg
c. Keadaan
cuaca baik
d. Medan
tidak banyak penghalang (semak belukar)
e. Bila
beregu, kondisi tim harus diperhitungkan.
KOMPOSISI TIM
DALAM PERGERAKKAN
- Leader (paling depan untuk membuka jalur atau penghalang )
- Second Leader ( dibelakang leader untuk membantu membersihkan rute )
- Navigator (mengarahkan pergerakkan tim dari titik awal hingga titik tujuan)
- Notulen (mencatat waktu perjalanan dan semua hal yang sudah dilalui )
- Sweeper ( diposisi paling belakang sebagai penjaga komposisi tim juga sebagai komunikator ).
Comments
Post a Comment