PERTOLONGAN PERTAMA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sebenarnya apa makna dari sebuah
pertolongan telah jelas dalam diri kita, manusia. Ada sebuah kalimat terkenal,
yang sudah kita dengar sejak duduk di bangku SD, “Manusia sebagai makhluk sosial,
sering disebut zoon politicon, yaitu makhluk yang pada dasarnya ingin bergaul dengan
sesama manusia lainnya” (Aristoteles, 384-322 M). Aristoteles, sejak zamannya tersebut
telah mengemukakan bahwa kita manusia akan selalu membutuhkan manusia lain.
Karena kita makhluk social. Jangankan untuk bergaul, bahkan kita harus saling
tolong-menolong agar kita bisa tetap terus berdiri di atas bumi yang penuh lika
liku duri ini.
Manusia
adalah makhluk social, yang membutuhkan uluran tangan dari manusia lain. Bahkan
jauh sebelum Aristoteles mengeluarkan sebuah kalimat tersebut, Allah SWT telah
berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2, yang berbunyi:
”Hendaklah kamu tolong-menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling membantu dalam perbuatan
dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat
keras dalam hukuman-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).
Dari
ayat tersebut Allah dengan jelas menghimbau kita manusia sebagai hambaNya untuk
saling tolong-menolong di dalam kebaikan. Kita dilarang untuk saling menolong
dalam perbuatan dosa, karena Allah telah menyiapkan hukuman bagi manusia yang
melakukannya.
Selain ayat di atas, ada beberapa
hadist yang turut serta menguatkan kita sebagai calon tenaga medis untuk
senantiasa meningkatkan rasa kemanusiaan, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
SWT, terus berbuat kebaikan, terus menolong sesama, dan selalu peduli dengan
lingkungan sekitar. Diriwayatkan oleh Bukhari bahwa, “Tidaklah beriman seseorang diantara kalian hingga ia (dapat) mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri". Dan diriwayatkan
pula oleh Ahmad bahwa, ”Allah selalu
menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya (semuslim)”(HR.
Ahmad).
Dari kedua
hadist di atas, kita sebagai manusia yang memiliki kepekaan, sepantasnya
semakin yakin akan tujuan hidup kita di dunia ini. Selain kita bertaqwa kepada
Allah dengan beribadah, kita juga diwajibkan oleh Allah SWT untuk senantiasa
menyayangi saudara, menolong saudara, mendoakan saudara baik di dunia maupun di
akhirat. Sewajarnya kita tidak akan ikut-ikutan dalam perang saudara yang
akhir-akhir ini marak di dunia. Yang boleh kita ambil sikap adalah dengan
melerainya, dan kita tolong saudara seiman kita, keluar dari lingkaran
peperangan tersebut, untuk terus memerdekakan Islam, membela kemanusiaan.
Semoga sedikit dari rentetan tinta hitam ini,
menjadi bermanfaat bagi kita semua. Bukan hanya untuk menjalankan kewajiban
kita sebagai calon tenaga medis, tetapi juga meningkatkan ketaqwaan kita di
hadapan Allah SWT sebagai rahmatan lil
‘alamin. Aamiin. Karena Everything is
possible, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusaha, maka kita harus siap untuk menjadi tidak hanya Good Doctor, but The Best Doctor for Everyone.
Alhamdulillaahirabbil’alamiin
-MK-
Comments
Post a Comment